Materi kuliah Pascasarjana - Pengelolaan Infrastruktur dan Pembangunan Masyarakat, UGM - Benefit Cost Ratio

Saya baru mulai kuliah di Pasca Sarjana UGM Prodi Pengelolaan Infrastruktur dan Pengembangan Masyarakat, dan materi-materinya sangat menarik. Salah satunya adalah cara menghitung Benefit Cost Ratio (BCR). Ini berguna untuk menilai apakah suatu proyek publik ini layak dijalankan.

Untuk proyek dan business plan swasta, biasanya alat untuk mempertimbangkan pantas tidaknya investasi adalah NPV, IRR, Pay Back Period, dll karena yang dibandingkan adalah investasi masa sekarang dengan perkiraan pendapatan berupa laba/ duit/ green stuff.

Untuk proyek publik atau pemerintah seperti jalan provinsi, jembatan,  sampai jaringan listrik dan ICT, lebih abstrak cara menghitungnya. Karena yang dibandingkan bukan investasi dengan keuntungan laba, namun keuntungan berupa manfaat untuk masyarakat luas. Sehingga untuk menghitung BCR ini kita perlu jeli melihat semua faktor yang merupakan keuntungan dan kerugian dalam implementasi proyek ini, dan berusaha menilainya dengan uang agar bisa dibandingkan dengan investasinya.

Lets just have an example

Misal ada pembangunan waduk, keuntungannya adalah berapa luas lahan pertanian yang memanfaatkan nantinya, diuangkan dengan melihat rata-rata hasil panen setahun per hektar dikalikan dengan luas lahan yang akan memanfaatkan irigasi dari waduk ini. kalau ada potensi dikembangkan wisata, ya dihitung juga perkiraan wisatawan yang datang dan berapa retribusi yang bisa didapatkan, dsb.
Nah untuk dana produksi yang dikurangkan, selain biaya pembuatan waduk tersebut, dimasukkan juga biaya perawatan per tahun, lahan pertanian atau perikanan yang berkurang karena pembangunan waduk ( dihitung juga perkiraan potensi pendapatan per tahun yang akan hilang), serta kerugian dampak lingkungan (menurutku ini termasuk yang sulit). Sehingga proyeksi keuntungan/ manfaat yang dinilai dengan uang dibandingkan dengan proyeksi biaya/ kerugian yang timbul karena pembangunan infrastruktur tersebut. Secara logis, apabila timbangan lebih berat di manfaat then its go ahead dan kalau timbangan berat ke kerugian/ biaya then its a big no.

semoga bermanfaat. kalau mau lebih jelas tentang detilnya, silahkan browsing lagi karena ini hanya pembukaan logisnya. dont forget to leave a comment, belajar bersama selalu lebih produktif

Komentar