Ganjar Pranowo : kepemimpinan yang tertanam dari masa kecil



Setiap jaman perlu jenis pemimpin yang beda. Jaman sekarang sepertinya masyarakat Jawa Tengah membutuhkan sosok yang bisa membawa perubahan. Seperti Barack Obama yang mewakili kaum minoritas, menjadi presiden kulit hitam pertama di Amerika, Jokowi yang menjadi walikota kontraversial dengan cara-caranya yang unik. Sekarang Jawa Tengah memilih Ganjar Pranowo, sosok energik, bersih dari kasus korupsi, dekat dengan orang banyak, dan sederhana. An ideal figure, a leader yang that is willing to sacrifice.

Ganjar lahir dari bapak polisi dan ibu guru di kota kecil Kutoharjo, yang kebetulan keluarganya juga dekat dengan beberapa tokoh agama. keluarga yang mapan namun sederhana, kental dengan filosofi hidup. Saya kutip dari http://cdn1.ayosukses.com/view/read/2013/05/28/511/813701
pada saat masih SD, jiwa kepemimpinan sudah terlihat, saat istirahat mengajak main teman-temannya, dan mengajak teman-temannya masuk lagi ke dalam kelas, dan herannya semua nurut, kata guru SDnya.

Setelah sekolah SMP dan SMA di Yogyakarta, dia melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Hukum UGM dan menjadi aktivis BEM, kader partai politik, dan jadi ketua Mapala.

Tapi yang paling diingat Ganjar adalah saat ia dan Nike dipanggil sang profesor ke ruang kerjanya usai ujian. Profesor memuji Nike dan menyebut prediksinya mengenai karir ke depan. "Kata dia "Aku yakin kamu jadi doktor". Eh, beneran dia jadi doktor."



"Aku enggak digituin. Aku dipeluk, profesornya bilang "Kamu pasti cari kerjaan mudah". Gitu aja," kata Ganjar terkekeh.

Masa mudanya sangat aktif dan terbiasa bergaul secara luas. Is s leader born or created?. . dalam kasus ini, it was born.

Dari mapala ini, dia berkenalan dengan organisasi-organisasi lain, dan tokoh-tokoh besar. singkat cerita, kemudian ikut kampanye PDI dan mengikuti terus sampai sesudah lulus, hingga ikut mengawal  proses reformasi di rumah Ibu Mega. Meskipun teman-teman banyak yang jadi anggota DPR, Ganjar tetap bekerja biasa, namun saat tahun 2004 dibentuk badan diklat, dia masuk lebih intens ke politik dan keliling Indonesia menjalankan tugasnya. Hingga sekarang, jabatan berubah-rubah, termasuk menjadi wakil ketua komisi II DPRD Jateng, dan menjadi gubernur Jateng.

Apa yang membuat dia menang? yang pasti bukan sosok pemimpin yang sok, tapi dekat dengan siapa saja. slalu berusaha mbalas, siapapun yang sms. Dan sepertinya punya kamampuan alamiah yang baik dalam komunikasi efektif dan menyenangkan. Di dunia barat yang semua peraturan jelas, orang-orang rasional, dan extrovert, mungkin dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang tegas, pintar, filosofis. Namun di dunia nusantara sekarang yang banyak orang tidak rasional namun religius, kesuksesan berdasar networking namun birokratis, tidak straight forward, mungkin memang dibutuhkan jenis pemimpinan yang luwes dan memang memiliki semua atribut dasar untuk menyentuh kelas sosial atas maupun bawah. Dan tentunya kita perlu memilih jenis pemimpin seperti ini yang sesuai tujuan besar yaitu kesejahteraan rakyat, keadilan, keamanan, kenyamanan. What more can you ask for?

Semoga gubernur baru Jawa Tengah memang pilihan yang tepat, dan membawa kestabilan dan kesejahteraan Jawa Tengah pada level puncak dan sustainable.



Komentar