Edy Rumpoko "Pahlawan Batu" (Malang)


Nabi Muhammad menyunting istrinya pada umur 25 tahun, dimana Nabi terkenal sebagai pengusaha sukses dan jujur. Dilihat dari sejarah hidupnya selama anak-anak beliau diajari oleh pamannya berdagang, dan beliaupun sebetulnya datang dari silsilah keluarga kuat dan terhormat. Kakek yang mengajarinya tentang hidup dan kebijaksanaan, serta Allah yang menjaganya selama anak-anak dan remaja. Beliau tidak pernah sekalipun ikut berpesta atau sekedar melihat hura-hura di kota. Apa yang saya amati disini adalah perjalanan hidup awal sampai 25 tahun, sehingga bisa saya hubungkan dengan cerita berikutnya, toh Nabi kita memang untuk dipelajari sejarahnya dan dijadikan pelajaran.

Kalau dibilang semua orang bisa menjadi apa yang mereka mau, mungkin ada benarnya.. tapi ada beberapa orang yang memang BORN to do something, seperti penyanyi, penari, ilmuwan, politikus, panglima perang, tidak jarang kita lihat bakatnya sejak kecil. Lalu, lingkungan terdekat.. mereka yang memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman kepada kita lebih awal daripada kita harus menemukannya sendiri, serta koneksi dan kesempatan yang disediakan oleh lingkungan terdekat kita. Sepertinya sepertiga awal hidup kita memang takdir, karena ketika muda apalagi anak-anak, kita tidak bisa memilih lingkungan terdekat kita, dan pengalaman kita kurang banyak untuk peka dan berani mengambil tiap kesempatan kalau memang tidak dibiasakan.

Umur kita pada 25 tahun adalah awal kehidupan baru. Begitu juga dengan Edy Rumpoko yang menjadi pimpinan umum suara Indonesia, dan menjadi pimpinan di perusahaan-perusahaan dan organisasi lain sehingga menjadi pengusaha berhasil dibidang property sampai dia akhirnya mencoba terjun di dunia politik. Dan kisah Kota Batu ini menunjukkan bahwa seorang tokoh, walikota seorang yang berhasil membuat peningkatan kesejahteraan warganya, dan popularitas kotanya. Satu orang yang bisa membuat perubahan yang luas. Sepertinya terjadi juga di jaman Soeharto.

Edy Rumpoko selalu melihat potensi daerah, road map pengembangan dan masterplan, tingkat kriminalitas, dan indicator-indikator lain yang bisa membantu untuk memutuskan arah pengembangan selanjutnya, dan benar-benar focus pada masing-masing tahapan pengembangannya. Beliau sangat terbuka kepada masyarakat dengan mindset melayani, sehingga ketika ada usulan sebuah event, asal positif pasti didukung sekaligus memberi masukan pada kekurangannya. Walikota Batu ini juga hobi naik sepeda motor trail keliling ke desa-desa untuk melihat keadaan masyarakat. Dari sini kita lihat adanya kemandirian karakter, bisa mengacuhkan hal-hal yang kurang penting seperti protokoler dan terjun sendiri ke desa. Serta focus dan tidak luput melihat detil sekaligus gambaran besar mengenai kotanya.

Pelibatan masyarakat pada hamper semua sector membuat pembangunan ini terasa sustainable. Tapi untuk sustainability politiknya, masih harus menunggu waktu. Karena melihat kasus Jogja, setelah Hery Zudianto diganti Suyuti, banyak kasus-kasus penyuapan, sehingga kota kebobolan pembangunan mall, hotel, macet, dsb. Sehingga justru modal awal kota yang ramah dan berhati nyaman secara progresif tertutupi oleh perkembangan kantong-kantong uang untuk kepentingan pribadi. Sepertinya Pak Hery adalah pemimpin yang baik, tapi kurang berhasil dalam pengkaderan pemimpin. Ini sangat diperlukan di Indonesia mengingat, masa jabatan terbatas dan situasi silih berganti dengan cepat sehingga nilai-nilai utama konsep kepemimpinan dan pengembangan suatu daerah harus dipahami dan diresapi oleh semua kader level atas dan menengah.

Komentar