Dr.Ing.Ir.Eugenius Pradipto dan Ir.EkoPrawoto merupakan dua
diantara sekian murid dan pengikut Romo Mangunwijaya. Saya ibaratkan kalau
serial NARUTO, Romo Mangun adalah hokage pertama, sedangkan Ir.Pradipto dan
Ir.Eko Prawoto adalah hokage kedua dan ketiga. Living legends of their time.
Pradipto dari kuliah sepertinya sudah sangat focus di bidang
konstruksi tepat guna dengan aplikasi dari bahan-bahan alam dan teknologi
konstruksi dasar, beliau mengambil master dan doktoralnya di Jerman, pusat
teknologi modern. Ilmu adalah alat untuk mencapai tujuan, bagi orang-orang yang
memiliki visi jelas dalam hidupnya. Tapi memang ada orang yang hanya sekolah
saja dengan baik, dan mengarungi kehidupan secara mengalir asal setelah lulus
dapat kerja yang layak dan aman.
Tidak ada salahnya kedua jalan ini, asal tidak merugikan
sesama dan sadar akan posisi masing-masing sebagai makhluk Tuhan. Toh, saya
juga kenal banyak orang yang hidup tanpa cita-cita tinggi, visi misi jelas,
namun justru karena kesantaian dalam cita-cita, orang ini fokus menjadi orang
yang baik dan selalu berusaha dekat dengan Tuhan. Orang ini memberikan
inspirasi dan menjadi pengayom orang
yang lebih lemah dan penasehat yang baik bagi yang lebih kuat. So, saya sendiri
tidak sepenuhnya setuju kalau dalam hidup ini kita bisa menjadi apapun yang
kita mau, karena semua punya faktor bawaan, lingkungan, dan pengalaman
pribadinya sendiri yang menjadikannya lebih kuat dan condong di bidang
tertentu. Hidup ini kita masing-masing yang jalani, sehingga perlu kita kenali
dengan mendalam diri kita dan support sistem di sekeliling kita saat ini.
Pradipto mengikuti kata hatinya dan kesempatan yang
diberikan padanya sebagai ilmuwan,
arsitek, dan dosen ( juga pelatih judo ).
Kepeduliannya akan seni dan sosial makin mengerucutkan gaya
arsitekturnya untuk membangun bangunan-bangunan relatif murah, dengan material
lokal dan nilai seni tinggi. Sebenarnya sudah banyak karya-karyanya yang bagus,
namun memang tidak terlalu mencuat ke permukaan selama ini, begitu usahanya
memperkenalkan mata kuliah baru rancang bangun di jurusan arstektur UGM, serta
bengkel kayu yang merupakan langkah konkret memperkenalkan mahasiswa dengan
teknik konstruksi sepertinya tidak maksimal penghargaan dan dukungan oleh pihak
kampus. Yet, he goes on. . bahkan peristiwa rumahnya yang disita oleh fakultas teknik
tempat dia mengajar tidak melumpuhkan kegiatan dan jiwanya. Kadang butuh
bertahun-tahun untuk melihat hasilnya, setelah gempa bumi Yogyakarta 2006,
gereja bambu di Klodoran, Bantul menjadi pusat perhatian arsitek, ahli
penanganan bencana, dan aktivis karena karyanya dapat mewadahi aktivitas religi
dengan bangunan murah dan menarik.
Konsistensinya juga menyampaikannya pada peraih penghargaan
teknologi tepat guna tahun ini untuk hunian sementara yang Ia rancang untuk
pengungsian korban Merapi. Hunian bambu dengan bentuk menarik dan terapung di
atas persawahan dengan tujuan setelah dibongkar, sawah masih produktif dan bisa
dipakai lagi. Terkadang kita tidak tahu apa yang kita lakukan menuai hasil atau
tidak, tapi terbukti orang yang mengikuti passionnya dan keadaan di sekitarnya
hidup dengan kualitas yang lebih baik.so cheers to that.
------------------------------------------------------------------------
Eko Prawoto, the third Hokage . . sedikit lebih terkenal dibanding hokage
kedua, terutama karena karyanya sering berupa bangunan untuk fungsi kesenian,
atau rumah seniman, yang (hampir sama dengan Ir.Pradipto) menggunakan material
lokal dan teknologi konstruksi dasar. Meski sudah terkenal, beliau bukan jenis
orang yang mumpung banyak pesenan, garap proyek sebanyak-banyaknya biar duitnya
banyak. Asistennya juga tidak banyak, terakhir saya dengar hanya 2 atau 3 saja.
Perannya di Jogja? Membantu menguatkan karakter Jogja sebagai kota seni dan
budaya, karena arsitektur merupakan perwujudan fisik dari budaya dan visi misi
manusia. Dia menempatkan icon-icon budaya dan seni ke berbagai daerah di Jogja.
Karya-karyanya . . (to be continued)
Komentar
Posting Komentar